Thursday, 14 November 2013

Pengalaman Belajar di Ma'had Riyadhus Sholihin Batam

Diposting oleh Genta Buana

Pengalaman Belajar di Ponpes Riyadhus Sholihin Batam
Riyadhus Sholihin Batam
Santri Riyadhus Sholihin bersama Syaikh dari Arab



Bismillah
Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya belajar di ponpes Riyadhus Sholihin Batam. Sebelum saya menceritakan tentang ma'had Riyadhus Sholihin, saya akan menceritakan awal mula bagaimana saya bisa mengenal ma'had ini.

Keinginan belajar bahasa arab sangat kuat pada saat menimba ilmu di MAN Batam. Namun pelajaran bahasa arab di madrasah aliyah kurang begitu baik dan tidak mendalam. Saya mencari tempat belajar bahasa arab yang bisa pulang pergi tanpa perlu asrama.
Hingga pada suatu hari, saya bertemu dengan salah satu jamaah masjid At-taubah yang bernama pak Ihsan. Beliau adalah salah seorang santri yang pernah belajar di ma'had Riyadhus Sholihin. Beliau menyarankan saya untuk belajar di ma'had tersebut. Dengan tekad yang kuat saya akhirnya berbicara dengan orangtua saya bahwa saya mau belajar bahasa arab.

Setelah mendapat izin, saya meminta tolong teman saya bernama Nurdiyansyah untuk menemani saya mendatangi ponpes tersebut. Saat itu lokasi ma'hadnya ada di perumahan Genta 1 dekat masjid Darussalam. Sampai di ma'hadsaya disambut dengan baik oleh salah seorang santri disana. Para santrinya juga sangat ramah. Ternyata ma'had Riyadhu Sholihin ini memiliki santri dari berbagai kalangan. Ada yang sudah sepuh, beliau dari Singapra kalau tidak salah. Ada pula pekerja PT, ada juga pelajar seperti saya. Hal ini yang membuat saya semakin ingin belajar di ma'had tersebut.

Hari pertama saya belajar bahasa arab di ma'had Riyadhus Sholihin saya terkejut, karena saat itu termuda di ma'had tersebut.Walaupun nanti pada akhirnya ada anak SD dan SMP yang juga belajar disana, namun pada pertama kali masuk saya adalah santri termuda. Mayoritas santrinya adalah para pekerja. Bahkan ada juga santri yang sudah menikah, dan memiliki anak. Awal mulanya saya cukup canggung untuk belajar di sana, ditambah lagi ustadnya mengajarkan bahasa arab dengan menggunakan bahasa arab sekitar 90%. Namun seiring berjalannya waktu saya akhirnya terbiasa dengan metode tersebut.

Di Riyadhus Sholihin tidak hanya diajarkan bahasa arab saja, namun juga mengajarkan pelajaran lain seperti tauhid, tahfiz, dan fiqih. Buku bahasa arab yang saya pakai saat awal-awal belajar adalah buku Durusul Lughoh. Buku ini sangat mudah dipelajari. Bahkan dengan belajar buku ini nilai-nilai bahasa arab di sekolah saya menjadi meningkat tajam.

Ustadz-ustadz di Riyadhus Sholihin juga sangat baik, ramah, dan sabar. Ustad pertama saya adalah ustad Wahib. Beliau sangat telaten mengajari kami bahasa arab. Selain itu beliau juga begitu sabar mengajari kami dasar-dasar bahasa arab. Kadang kala ada salah satu santri ditanya oleh ustadz mengenai materi yang telah di ajarkan, namun masih tidak mengerti. Ustad Wahib dengan sabar mau mengulangi lagi penjelasannya. Ustadz Wahib adalah ustad favorit saya dan mayoritas siswa Riyadhus Sholihin se-angkatan saya. Selain ustadz Wahib ada lagi ustadz Zainul. Ustadz Zainul dulu menjadi mudir ma'had sekaligus mengajar Nahwu dan Sharaf. Untuk pelajaran tauhid dan fiqih saya berguru kepada ustad Abdu yang dahulu pernah berada di Madinah Al-Munawarah. Guru terakhir adalah ustad Hasan, beliau ternyata murid dari guru sekolah saya yang bernama ustadz Muhammad Zaid Lc. Maka dari itu ustad Hasan sering berkirim salam kepada guru saya melalui saya.

Saya belajar di Riyadhus Sholihin lebih kurang hingga 1 tahun lamanya. Dari tempat itu saya banyak menimba ilmu. Selain bahasa arab saya yang mulai berkembang ilmu-ilmu lain juga berkembang. Saya mendapatkan kawan-kawan seperjuangan yang baru, meskipun mereka lebih tua dari saya. Ada beberapa orang yang masih saya ingat sampai saat ini, seperti akhi Luthfi, Akhi Joko, Akhi Totok, Akhi Fauzan, akhi Iskandar, abu Zaid, dll. Alhamdulillah Sampai saat ini saya benar-benar bersyukur bisa menimba ilmu di ponpes Riyadhus Sholihin. Semoga hubungan silaturahim kami akan berlanjut hingga dikehidupan yang abadi kelak amin.
Foto di atas dan di bawah ini adalah sebagian kenangan kecil dari Riyadhus Sholihin yang tersimpan dalam sebuah foto. Saya berada di mana? yang jelas saya bukanlah yang paling tampan disitu.


Wallahu'alam

MOHON BERIKAN KRITIK DAN SARAN YANG MEMBANGUN YAH.
JANGAN LUPA UCAPKAN TERIMAKASIH :-)


(GENTA BUANA AL-BANTANY)

No comments:

Post a Comment