Sunday, 16 September 2018

Sejarah Keadaan Jazirah Arab Sebelum Islam

KEADAAN SEMENANJUNG ARAB SEBELUM DIUTUSNYA NABI MUHAMMAD SHALALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM


1.      Letak Geografis dan Penduduk

            Semenanjung Arab terletak di barat daya benua Asia. Semenanjung Arab dibatasi oleh laut merah pada bagian baratnya, teluk Arab pada bagian timurnya, samudra hindia dan laut arab pada bagian selatannya, serta padang pasir Syam dan Irak pada bagian utaranya.
            Semenanjung Arab adalah wilayah yang luas. Panjang wilayahnya dari utara sampai selatan lebih dari 2000 Km. Sementara lebar wilayahnya dari barat sampai selatan lebih dari 1500 Km. Semenanjung Arab tidak memiliki sungai, sebagian besar wilayahnya adalah gurun pasir. Masyarakatnya menyandarkan hidupnya pada air hujan. Hujan pun sangat jarang kecuali di bagian selatan agak sedikit lebih sering.
Peta Jaziroh Arab Zaman Dahulu
            Orang-orang Arab telah menempati wilayah itu dari zaman dahulu. Diantara orang-orang Arab ada yang pernah dibinasakan sebagianya. Mereka dikenal dengan orang arab baidah (orang yang dibinasakan).  Seperti kaumnya nabi Hud ‘Alaihissalam yakni kaum ‘Ad, dan kaumnya nabi Sholeh ‘alaihissalam yakni kaum Tsamud. Adapun orang arab sisanya tergolong menjadi dua golongan besar yaitu orang arab Qohthon dan orang arab ‘Adnan.

            Arab Qohthon atau arab selatan mereka adalah orang arab yang berhubungan dengan Ya’rob bin Qohthon, tempat asli mereka Yaman. Kabilah mereka berpisah kemudian mereka hijrah ke daerah-daerah lain di semenanjung arab. Diantara kabilah mereka adalah Al-Azd dan Kindah. Adapun orang arab ‘Adnan mereka adalah anak keturunan nabi Ismail ‘alaihissalam dan istrinya yang orang arab. Mereka bermukim di daerah Hijaz, Tihamah, dan selain keduanya di daerah-daerah bagian utara. Kabilah ‘Adnan yang paling terkenal ada dua kabilah, yaitu Quraisy dan Tamim.


2.      Kondisi Politik

            Mempersiapkan kelangsungan hidup dan kekuatan ekonomi bagi orang arab bagian selatan adalah kesempatan mengembangkan kehidupan mereka, yakni dengan kepemimpinan dan peraturannya. Maka mereka mendirikan negeri-negeri yang memiliki peraturan. Diantara negeri-negeri Yaman yang masyhur ialah negeri Ma’in, negeri Saba’, dan negeri Himyar.

a.      Negeri Saba’
            Sekitar seribu tahun sebelum masehi, negeri Saba’ di Yaman muncul yang menjadikan kota Ma’rib sebagai ibukotanya. Perkembangan pertanian dan perekonomian yang dinikmati negeri Saba’ bergantung kepada bendungan Ma’rib. Orang-orang Yaman memmbangun bendungan itu untuk menampung air hujan hingga mampu digunakan pada saat-saat yang dibutuhkan. Sesungguhnya Al-Qur’an telah membicarakan tentang mereka, Allah ta’ala berfirman
لَقَدْ كَانَ لِسَبَاٍ فِيْ مَسْكَنِهِمْ اٰيَةٌ ۚجَنَّتٰنِ عَنْ يَّمِيْنٍ وَّشِمَالٍ ەۗ كُلُوْا مِنْ رِّزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوْا لَهٗ ۗبَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَّرَبٌّ غَفُوْرٌ(15)
Artinya: “Sungguh bagi kaum Saba’ ada tanda (kebesaran Allah) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, (kepada mereka dikatakan),”Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik(nyaman) sedng (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun”. QS: Saba’ ayat 15
Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an mengenai ratu Balqis yang menikah dengan nabi Sulaiman ‘alaihissalam, Allah ta’ala berfirman:

فَمَكَثَ غَيْرَ بَعِيْدٍ فَقَالَ اَحَطْتُّ بِمَا لَمْ تُحِطْ بِهٖ وَجِئْتُكَ مِنْ سَبَاٍ ۢبِنَبَاٍ يَّقِيْنٍ(22) اِنِّيْ وَجَدْتُّ امْرَاَةً تَمْلِكُهُمْ وَاُوْتِيَتْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ وَّلَهَا عَرْشٌ عَظِيْمٌ(23)
Artinya: “Maka tidak lama kemudian (datanglah Hud-hud), lalu ia berkata,”Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari negeri Saba’ membawa suatu berita yang meyakinkan”.[22] Sungguh, kudapati ada seseorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar.[23]” QS: An-Naml 22-23.
            Sekitar tahun 200 SM negeri Saba’ runtuh setelah robohnya bendungan Ma’rib yang meningkatkan pertanian dan kesuburan negeri itu. Maka penduduk Yaman hijrah ke daerah-daerah lain, dan dari kabilah-kabilah yang hijrah dari Yaman ada kabilah Al-Azd. Diantaranya adalah Aus dan Khazraj yang menempati Madinah Munawwaroh, mereka dinamai kaum Anshor setelah Islam.

b.      Negeri Himyar
            Ketika negeri Saba’ runtuh berdiri negeri lain, yaitu negeri Himyar. Negeri ini berkuasa dari tahun 115 SM dan memperluas kekuasaannya hingga 515 M. Penduduk aslinya adalah kaum Yahudi. Diantara para raja yang terkenal pada negeri ini ialah Yusuf Dzunuwas yang fanatik dengan agama Yahudi. Ia memerangi kaum Nasrani di Najran, dan ia hendak memaksa mereka untuk memeluk agama Yahudi. Ketika mereka menolak, Yusuf Dzunuwas memerintahkan untuk menggali parit dqn melemparkan penduduk Najran ke parit itu. Kejadian itu terjadi pada tahun 534 M.  Al-Qur’an telah menyebutkan kejadian ini, Allah ta’ala berfirman:

قُتِلَ اَصْحٰبُ الْاُخْدُوْدِۙ(4) النَّارِ ذَاتِ الْوَقُوْدِۙ(5) اِذْ هُمْ عَلَيْهَا قُعُوْدٌۙ(6)  وَّهُمْ عَلٰى مَا يَفْعَلُوْنَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ شُهُوْدٌ ۗ(7) وَمَا نَقَمُوْا مِنْهُمْ اِلَّآ اَنْ يُّؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ الْعَزِيْزِ الْحَمِيْدِۙ(8)
Artinya: “Binasalah orang-orang yang membuat parit [4],  Yang berapi (yang mempunyai) kayu bakar [5], Ketika mereka duduk di sekitarnya [6], Sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang mukmin [7], Dan mereka menyiksa orang-orang mukmin itu hanya karena (orang-orangm mukmin itu) beriman kepada Allah yang Maha Perkasa, Maha Terpuji [8]” QS: Al-Buruj 4-8
            Fanatisme ini telah membuka pintu intervensi Habasyah kepaad Yaman. Demikian juga kekaisaran Romawi Justin( Yustinius I ) yang beragama Nasrani, ketika mengetahui apa yang dilakukan Dzunuwas terhadap orang-orang Nasrani di Najran ia memerintahkan Najasy raja Habasyah untuk menyerang Yaman dan menghukum rajanya yang telah membunuh orang-orang Nasrani di Najran. Maka Najasy mengirim pasukan untuk menyerang raja Yaman Dzunuwas dan mengambil alih Yaman.
            Orang-orang Habasyah berusaha menyebarkan agama Nasrani kepada orang-orang Arab. Pembesar mereka yang bernama Abrahah membangun sebuah gereja yang besar yang diberi nama Al-Qulais. Ia menghiasi gereja itu dengan emas dan perak agar menggo Namun,da orang-orang arab untuk memeluk agama Nasrani dan berhaji disana menggantikan baitul haram (ka’bah). Namun orang-orang arab tidak memeluk agama Nasrani, sehingga apa yang diperbuat Abrahah itu sia-sia. Bahkan ada salah seorang arab yang datang ke gereja itu lalu mengotori gereja tersebut.
            Abrahah sangat marah, ia bertekad untuk menghancurkan Ka’bah. Ia menyiapkan pasukan yang menakutkan dengan membawa gajah yang besar. Akaan tetapi Abrahah tidak berhasil menghancurkan Ka’bah, karena Allah subhanahu wata’ala memberikan pertolongannya. Allah mengirimkan burung-burung yang datang berbondong-bondong kepada Abrahah dan pasukannya. Burung-burung itu melempari mereka dengan batu yang terbakar. Maka hancurlah sebagian besar pasukannya, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an. Allah ta’ala berfirman:


اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ(1) اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍۙ(2) وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ (3) تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ(4) فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ(5)
Artinya: “Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu bertindak terhadap pasukan bergajah?[1] Bukankah Dia telah menjadikan tipudaya mereka sia-sia?[2] dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong[3] yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar[4]  sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan ulat[5]” QS:Al-Fill 1-5
            Kemudian Saif bin Dziyazan salah seorang pembesar Himyar mampu mengusir orang-orang Habasyah dari Yaman dengan bantuan Persia. Akan tetapi ia terbunuh, sehingga Yaman menjadi pengikut Persia. Kepemerintahannya dipimpin oleh seorang pemimpin di bawah kekuasaan raja Persia. Keadaan itu terus berlangsung seperti itu sampai munculnya Islam.  Pada akhirnya orang yang memimpin Yaman dari Persia bernama Badzan Allah lapangkan dadanya hingga ia memeluk agama Islam.

Wallahu’alam
Sumber: Silsilah Ta’lim Al-Lughoh al-‘arabiyyah al-mustawa Ar-robi’ Shuwar min at-taarikh al-islamiy
Sumber Gambar: https://id.wikibooks.org/wiki/Peta_Sejarah/Jazirah_Arab
Diterjemahkan oleh : Genta Buana Al-Bantany

No comments:

Post a Comment