Ditulis oleh : Genta Buana Al-Bantany
Tafsir Tarbawi
Manusia Sebagai Makhluk Biologis
A.
Ayat Al-Qur’an Tentang Manusia Sebagai
Makhluk Biologis
Ayat Al-Qur’an Tentang Manusia Sebagai
Makhluk Biologis
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ
كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ
مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ
مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى
اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ
وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ
الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ
هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ
وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ (الحج:5)
Artinya: Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka
sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani,
kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami
tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan,
kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur)
kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada
pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga
dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi
ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya,
hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan
(tetumbuhan) yang indah. (QS: Al-Hajj :5)
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ
كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ
مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ
مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى
اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ
وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ
الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ
هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ
وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ (الحج:5)
Artinya: Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka
sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani,
kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami
tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan,
kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur)
kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada
pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga
dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi
ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya,
hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan
(tetumbuhan) yang indah. (QS: Al-Hajj :5)
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ
لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ
بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ
يَّتَفَكَّرُوْنَ(الروم:21)
Artinya: Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan
pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi kaum yang berpikir.(QS: Ar-Rum : 21)
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا
مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ
الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ (البقرة :168)
Artinya: Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh,
setan itu musuh yang nyata bagimu.(QS: Al-Baqarah : 168)
B.
Defnisi Manusia dan Biologis
Dalam kamus KBI tahun 2008, manusia didefenisikan sebagai makhluk yang berakal budi (2008: 987). Allah subhanahu wata’ala menciptakan
manusia dan Jin untuk beribadah kepada-Nya. Namun manusia memiliki perbedaan
dengan jin, baik itu dari bentuk, struktur tubuh, dan material penciptaannya.
Manusia diciptakan dari tanah, sementara jin dari api. Manusia diciptakan bukan
hanya beribadah saja, namun manusia juga ditugaskan untuk menjadi khalifah di
muka bumi. Oleh karena itu, manusia adalah makhluk yang sempurna yang Allah
tugaskan untuk beribadah kepada-Nya, sekaligus menjadi khalifah di bumi ini.
Biologis diartikan
sebagai sesuatu yang bersangkutan dengan biologi. Sementara biologi sendiri
dijelaskan dalam KBI sebagai ilmu tentang keadaan dan sifat-sifat makhluk hidup
(2008:205). Sesuatu dikatakan sebagai
makhluk hidup jika ia memiliki ciri-ciri makhluk hidup. Seperti yang dikutip
dari situs http://erlangga.co.id/materi-belajar/smp/8876-ciri-ciri-makhluk-hidup.html
ciri-ciri makhluk hidup adalah sebagai berikut:
1. Bergerak, Semua makhluk hidup dapat bergerak. Manusia dan hewan dapat bergerak
bebas atau pindah tempat. Untuk bergerak, manusia dan hewan memerlukan sarana
bantu untuk bergerak yang disebut alat gerak. Alat gerak dapat berupa kaki
untuk berlari, sirip untuk berenang, dan sayap untuk terbang.
2. Makan, Makanan dan air merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup. Makanan
berfungsi untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti sel tubuh yang rusak.
Sedangkan, air berfungsi sebagai zat pelarut di dalam tubuh
3. Peka terhadap Rangsangan, Semua makhluk hidup dapat bereaksi terhadap
perubahan yang terjadi di sekitarnya. Reaksi ini timbul jika ada rangsangan
dari lingkungan. Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, dingin, bau dari gas,
sentuhan, gravitasi, rasa, dan lain-lain. Manusia dan hewan menggunakan indra
untuk mengenali adanya rangsangan. Misalnya, mata peka terhadap rangsangan
cahaya, telinga peka terhadap getaran suara, hidung peka terhadap bau, kulit
peka terhadap sentuhan atau tekanan, dan lidah peka terhadap rasa zat.
4. Bernapas, Bernapas (respirasi) merupakan proses mengambil oksigen dari lingkungan
dan mengeluarkan gas karbon dioksida dari tubuh. Oksigen digunakan untuk
mengubah zat makanan menjadi energi secara kimiawi. Energi yang dihasilkan
digunakan untuk berbagai aktivitas tubuh.
5. Tumbuh, Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan, mulai dari kecil hingga
menjadi besar. Bayi yang kecil waktu baru lahir, akan tumbuh menjadi remaja,
dan kemudian dewasa. Anak hewan yang semula kecil lambat laun tumbuh menjadi
besar seperti induknya. Biji yang ditanam akan tumbuh menjadi kecambah dan
kemudian menjadi tanaman yang lebih besar.
6. Mengeluarkan Zat Sisa (Ekskresi), Setelah berolahraga, tubuhmu berkeringat. Demikian
pula saat udara terasa panas, tubuhmu berkeringat. Sebaliknya, saat udara
dingin, kamu lebih sering buang air kecil mengeluarkan urine. Keringat yang
mengandung garam mineral dan urine merupakan contoh zat sisa yang dikeluarkan
makhluk hidup. Ada pula karbon dioksida dan uap air yang dikeluarkan sebagai
zat sisa dari proses respirasi. Pengeluaran zat sisa oleh makhluk hidup
disebut ekskresi. Ekskresi sangat diperlukan
karena zat sisa bersifat racun sehingga jika tidak dikeluarkan akan mengganggu
kinerja tubuh.
7. Berkembang Biak, Induk kucing melahirkan anak kucing. Induk kuda melahirkan anak kuda dan
induk sapi melahirkan anak sapi. Dari individu berkembang menjadi banyak
individu. Itulah yang disebut berkembang biak (reproduksi). Semua makhluk hidup
dapat berkembang biak. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah melestarikan
jenisnya.
8. Beradaptasi, Pernahkah kamu memerhatikan bagaimana anjing dan kucing tidur? Mereka
menggulungkan badannya, bukan? Apakah hewan itu menggulungkan badannya pada
hari panas? Perhatikan bahwa unta menyimpan lemak sebagai cadangan makanan di
punuknya. Kaktus memiliki daun berbentuk duri untuk mengurangi penguapan air di
lingkungannya yang panas. Teratai memiliki daun yang lebar untuk mempercepat
penguapan air di lingkungannya yang berair. Pohon jati akan menggugurkan
daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan. Semua contoh tersebut
adalah bukti bahwa makhluk hidup dapat menyesuaikan diri atau dapat beradaptasi
dengan lingkungannya. Kemampuan beradaptasi membuat makhluk hidup dapat
bertahan hidup di lingkungannya.
Dari beberapa
pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud tafsir ayat
Al-Qur’an manusia sebagai makhluk biologis adalah penafsiran ayat-ayat
Al-Qur’an yang memiliki kandungan manusia sebagai makhluk hidup. Ada banyak
ayat Al-Qur’an yang di dalamnya menjelaskan sifat manusia sebagai makhluk
hidup. Namun pada bahasan ini penulis hanya memaparkan tiga ayat Al-Qur’an yang
di dalamnya terkandung pembahasan manusia sebagai makhluk biologis.
C.
Pembahasan Ayat
1.
يٰٓاَيُّهَا
النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ
تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ
مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى
الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا
ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ
يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ
شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ
اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ (الحج:5)
Berkata Ibnu Katsir
mengenai ayat ini dalam kitab tafsirnya, manakala Allah telah menyebutkan
hukuman di akhirat bagi orang yang mengingkari hari kebangkitan, Allah menyebutkan tanda kekuasaan-Nya untuk membangkitkan
makhluk melalui awal penciptaan makhluk-Nya يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ maksudnya adalah keraguan. مِّنَ الْبَعْثِ maksudnya
adalah kebangkitan dan berdirinya arwah dan jasad pada hari kiamat. فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍmaksudnya asal muasal manusia adalah tanah, kemudian
dengannya Allah ciptakan Adam ‘alaihissalam. ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ maksudnya dijadikan anak
keturunannya dari sari pati air yang hina. ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ kemudian air mani itu tetap di dalam rahim,
terus disana hingga empat puluh hari menetap dan menjadi satu, kemudian berubah
menjadi segumpal darah merah dengan izin Allah, demikian hingga sampai empat
puluh hari berikutnya. Kemudian segumpal darah tadi menjadi segumpal daging
yang belum memiliki bentuk dan rupa. Kemudian mulai terbentuk kepala,tangan,
dada, perut, paha, kaki, dan seluruh anggota badan. Terkadang perempuan
menjatuhkannya sebelum terbentuk badan dan rupa, dan terkadang menjatuhkannya
setelah terbentuk badan dan rupanya. Karenanya Allah ta’ala berfirman: ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ sebagaimana
kalian menyaksikannya لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى
الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى dan terkadang pula janin menetap dalam rahim tidak terjatuh tidak pula di gugurkan. Kemudian firman-Nya ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا
maksudnya lemah badannya, pendengarannya, penglihatannya, kemampuannya,
kekuatannya, dan akalnya. Kemudian Allah memberinya kekuatan sedikit demi
sedikit dan berbuat lembut kepadannya,
mengasihinya dan kedua orangtuanya pada tengah malam dan siang hari.
Kemudian firman-Nya ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ
maksudnya lengkap kekuatannya dan bertambah, hinga mencapai masa remajanya dan
indah dipandang. وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى
maksudnya mati pada masa mudanya dan kekuatannya
وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ maksudnya orang yang
sudah tua dan pikun, lemah kekuatannya, akalnya, dan pemahamannya. Berkurang
kemampuan akalnya dan lemah pola pikirnya, sebagaimana firman-Nya لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ
بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ . Kemudian Allah ta’ala berfirman: وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً ini adalah dalil lain
akan kemampuan Allah untuk menghidupkan yang telah mati. Sebagaimana menghidupkan
bumi yang mati, yakni tanah kering yang tak ada tumbuhan padanya dan sesuatu
apapun. فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ
اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Maksudnya apabila Allah turunkan hujan pada tanah itu اهْتَزَّتْ
yakni tumbuh dan hidup setelah sebelumnya mati.
وَرَبَتْ yakni tumbuh tetumbuhan di atas tanah itu, kemudian tumbuhlah
darinya warna-warna dan berbagai keindahan dari tanaman-tanaman dan
buah-buahan. Tumbuhan yang bermacam-macam, berbeda-beda warnanya, rasanya,
harumnya, bentuknya dan manfaatnya. Sebagaimana firman Allah ta’ala ( وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
) yakni pemandangan yang indah dan wangi yang harum. (Tafsir Ibnu Katsir jilid
3 2016 : 287-290)
Ayat
ini terkandung menjelaskan proses penciptaan manusia. Berawal dari manusia
pertama diciptakan dari tanah sampai kemudian manusia selanjutnya berasal dari
sperma. Kemudian dari air sperma tadi berkembang menjadi segumpal darah, lalu
segumpal daging, lalu menjadi janin bayi dan ditiupkan ruh pada janin itu.
Semua proses menakjubkan itu terjadi dalam rahim seorang perempuan. Kemudian
setelah itu ada bayi yang mati ketika di dalam rahim, ada bayi yang mampu lahir
kedunia. Bayi yang lahir tadi kemudian menjadi anak kecil, lalu bertambah
dewasa menjadi remaja, kemudian menjadi dewasa, dan sampai akhirnya kembali
lemah menjadi orangtua yang pikun.
Ayat
ini sangat tegas menjelaskan eksistensi manusia sebagai makhluk biologis.
Makhluk hidup yang memiliki proses tumbuh dan berkembang biak. Ayat ini juga
menjadi bantahan telak bagi orang-orang yang menolak hari kebangkitan. Allah
hendak mengajak mereka untuk merenungkan kekuasan-Nya. Allah mampu menciptakan
manusia dari tanah, Allah mampu menciptakan manusia dari air sperma, dan tentunya Allah juga mampu membangkitkan
kembali manusia yang telah mati.
2.
وَمِنْ
اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا
اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ
لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ(الروم:21)
Al-Baghawy
dalam tafsirnya menjelaskan mengenai surat Ar-Rum ayat 21
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ
اَزْوَاجًا dikatakan
bahwa pasangan itu dari jenis kalian, yakni anak keturunan Adam. Dikatakan pula
bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam.
لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗ
dijadikan antara dua pasang kekasih rasa kasih sayang dan saling mencintai dan
menyayangi diantara keduanya. اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ
لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ sesungguhnya yang demikian itu adalah
tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah. (Tafsir Al-Baghawy jilid 6 1988:
266)
Ayat
di atas menjelaskan tentang tanda kebesaran Allah berupa ketertarikan antar
manusia kepada lawan jenisnya. Allah ta’ala menciptakan manusia berpasangan,
yakni laki-laki dan perempuan. Secara biologis memang demikian seharusnya
makhluk hidup. Ada yang berjenis jantan ada yang berjenis betina. Allah jadikan
rasa kasih sayang, ketentraman, ketertarikan, dan nafsu seksual diantara
laki-laki dan perempuan. Kemudian dari
hubungan biologis antara lelaki dan perempuan, Allah kembang biakkan anak
keturunan Adam. Hubungan biologis ini hanya boleh dilakukan dengan cara yang
Allah halalkan, yaitu melalui pernikahan yang sah.
3.
يٰٓاَيُّهَا
النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا
خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ (البقرة :168)
Ibnu Katsir
menjelaskan Al-Baqarah ayat 168 dalam kitab tafsirnya mengenai ayat ini, manakala
Allah ta’ala telah menjelaskan bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain
diri-Nya dan Ia tidak terikat dengan ciptaan-Nya, Allah ta’ala menjelaskan
bahwasanya diri-Nya adalah Ar-Razzaq (yang Maha Pemberi Rizki) bagi semua
ciptaan-Nya. Maka disebutkan di tempat bersyukur, bahwasannya Ia telah
membolehkan bagi mereka untuk memakan apa-apa (yang ada di bumi) yang halal dan
baik disisi Allah. Yaitu, baik zat kandungannya tidak membahayakan badan dan
akal.(Tafsir Ibnu
Katsir Jilid 1 2016: 358).
Abdurrahman As-Sa’di
dalam tafsirnya mengatakan mengenai Al-Baqarah ayat 168 bahwa pesan in
ditujukan kepada seluruh manusia baik yang mukmin maupun kafir. Maka mereka
bersyukur karena Allah memrintahkan mereka untuk memakan segala sesuatu yang
ada di bumi baik itu biji-bijian, buah-buahan, dan hewan-hewan yang statusnya
halal, yakni boleh bagi kalian memakannya.
Bukan pula dengan cara menghosob, mencuri, dan dengan mua’amalah
yang dilarang, atau cara tertentu yang dilarang. (طيبا)
Yang baik, yakni bukan barang berbahaya seperti mayit, darah, daging babi, dan
barang berbahaya lainnya. Ayat ini adalah dalil bahwa hukum asal segala sesuatu
adalah mubah baik untuk dimakan maupun untuk dimanfaatkan. Adapun yang
diharamkan ada dua kategori, baik itu haram karena zatnya dikarenakan
berbahaya, dan itu lawan dari tahyyib (baik). Maupun haram dari
cara mendapatkannya, dikarenakan ia
berhubungan dengan hak Allah, atau hamba-Nya, dan itu lawan dari halal
(2010:78)
Ayat diatas juga
menjelaskan sifat makhluk hidup yang ada pada manusia, yaitu membutuhkan
makanan. Manusia sebagai makhluk hidup memerlukan makanan sebagai sumber energi
bagi badan dan akal. Namun, Allah membatasi jenis makanan dan minuman yang boleh masuk ke dalam badan manusia,
yaitu yang halal dan baik. Halal dari cara mendapatkan makanannya dan dari zatnya.
Baik dari segi kandungan makanannya yang tidak berbahaya bagi badan dan akal.
D.
Kaitan Ayat dengan Pendidikan
Ketiga ayat di atas
memiliki kaitan yang erat dalam dunia pendidikan. Selain menerangkan tentang
manusia sebagai makhluk biologis, ketiga ayat diatas juga memiliki makna
tersirat dan tersurat yang berkaitan dengan pendidikan. Diantara hal-hal dalam
tiga ayat di atas yang berkaitan dengan pendidikan adalah:
1.
Dasar-dasar
tauhid dan aqidah yang lurus ditanamkan dalam segala aspek.
Pada
surat Al-Hajj ayat 5 Allah ta’ala
memberi permisalan tentang penciptaan manusia. Hal itu ditujukan sebagai
hujjah untuk orang-orang yang mengingkari adanya hari kebangkita. Tentu saja
tujuaan utama permisalan ini adalah agar manusia semakin kuat imannya dan
memiliki aqidah yang lurus. Metode ini juga selaknya diterapkan dalam semua
aspek pendidikan. Agar menghasilkan peserta didik yang memiliki aqidah yang
lurus serta ilmu pengetahuan yang mumpuni.
2.
Dasar-dasar
sains dan embriologi.
Dasar-dasar
sains dan embriologi diterangkan secara umum dalam surat Al-Hajj ayat 5. Hal
ini tentunya bisa menjadi rujukan bagi dunia sains modern dalam melakukan
kajian terhadap sains dan embriologi.
3.
Dasar-dasar
ilmu geografi.
Dasar-dasar ilmu geografi diterangkan
secara umum dalam secara umum dalam Al-Hajj ayat 5. Ketika Allah memberikan
perumpamaan bumi yang tandus lalu menjadikannya subur karena hujan. Perumpamaan
tesebut memiliki kaitan dengan ilmu geografi.
4.
Dasar-dasar psikologi.
Secara umum dasar-dasar psikologi
ada pada kandungan surat Ar-Rum ayat 21. Ayat tersebut
menerangkan bahwa Allah menciptkan pasangan-pasangan bagi manusia agar mereka
saling berkasih sayang, dan merasa tentram
satu dengan yang lain. Rasa cinta dan ketentraman jiwa memiliki kaitan yang
erat dengan psikologi. Karena nya ada penekanan untuk mendalami psikologi pada
kandungan ayat tersebut.
5.
Dasar-dasar Kimia.
Secara umum surat Al-Baqarah ayat
168 menekankan pentingnya ilmu kimia untuk dipelajari. Sebagaimana perintah
Allah untuk memakan makanan yang baik, yakni sehat bagi tubuh dan tidak
berbahaya. Hal ini diperlukan penelitian terhadap suatu makanan agar diketahui
kandungan gizi di dalamnya dan juga kadar zat-zat negatif yang ada pada makanan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahannya
Ad-Dimsiqy, Ismail bin Katsir. 2016. Tafsir Al-Qur’an Al-Adzhim. Mesir: Ad-Daar Al-Alamiah
Al-Baghawy, Husein bin Mas’ud. 1988 M /
1409 H. Tafsir Al-Baghawy. Riyadh: Daar
At-Thayyibah
As-Sa’di, Abdurrahman bin Nashir. 2010. Taisirul
Karim Ar-Rahman Fii Tafsir Kalam
Al-Mannan. Kairo : Daar Ibnu Al-Jauzi
Sugono, Dendy dkk. 2008. Kamus Bahasa
Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional
Tim Abdi Guru. 2016. Ciri-ciri Makhluk
Hidup.
http://erlangga.co.id/materi-belajar/smp/8876-ciri-ciri-makhluk-hidup.html. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2018 pukul 20:45.
http://erlangga.co.id/materi-belajar/smp/8876-ciri-ciri-makhluk-hidup.html. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2018 pukul 20:45.
Wallahu a'lam
No comments:
Post a Comment