Sunday, 7 October 2018

Manusia Sebagai Makhluk Biologis Tafsir Tarbawi


 Ditulis oleh : Genta Buana Al-Bantany

 Tafsir Tarbawi
Manusia Sebagai Makhluk Biologis



A.    Ayat Al-Qur’an Tentang Manusia Sebagai  Makhluk Biologis   Ayat Al-Qur’an Tentang Manusia Sebagai  Makhluk Biologis
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ (الحج:5)
Artinya: Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah. (QS: Al-Hajj :5)
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ (الحج:5)
Artinya: Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah. (QS: Al-Hajj :5)

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ(الروم:21)
Artinya: Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.(QS: Ar-Rum : 21)

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ (البقرة :168) 
Artinya: Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.(QS: Al-Baqarah : 168)

B.     Defnisi Manusia dan Biologis
          Dalam kamus KBI tahun 2008, manusia didefenisikan sebagai makhluk yang berakal budi (2008: 987). Allah subhanahu wata’ala menciptakan manusia dan Jin untuk beribadah kepada-Nya. Namun manusia memiliki perbedaan dengan jin, baik itu dari bentuk, struktur tubuh, dan material penciptaannya. Manusia diciptakan dari tanah, sementara jin dari api. Manusia diciptakan bukan hanya beribadah saja, namun manusia juga ditugaskan untuk menjadi khalifah di muka bumi. Oleh karena itu, manusia adalah makhluk yang sempurna yang Allah tugaskan untuk beribadah kepada-Nya, sekaligus menjadi khalifah di bumi ini.
          Biologis diartikan sebagai sesuatu yang bersangkutan dengan biologi. Sementara biologi sendiri dijelaskan dalam KBI sebagai ilmu tentang keadaan dan sifat-sifat makhluk hidup (2008:205).  Sesuatu dikatakan sebagai makhluk hidup jika ia memiliki ciri-ciri makhluk hidup. Seperti yang dikutip dari situs http://erlangga.co.id/materi-belajar/smp/8876-ciri-ciri-makhluk-hidup.html ciri-ciri makhluk hidup adalah sebagai berikut:
1.      Bergerak, Semua makhluk hidup dapat bergerak. Manusia dan hewan dapat bergerak bebas atau pindah tempat. Untuk bergerak, manusia dan hewan memerlukan sarana bantu untuk bergerak yang disebut alat gerak. Alat gerak dapat berupa kaki untuk berlari, sirip untuk berenang, dan sayap untuk terbang.

2.      Makan, Makanan dan air merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup. Makanan berfungsi untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti sel tubuh yang rusak. Sedangkan, air berfungsi sebagai zat pelarut di dalam tubuh

3.      Peka terhadap Rangsangan, Semua makhluk hidup dapat bereaksi terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya. Reaksi ini timbul jika ada rangsangan dari lingkungan. Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, dingin, bau dari gas, sentuhan, gravitasi, rasa, dan lain-lain. Manusia dan hewan menggunakan indra untuk mengenali adanya rangsangan. Misalnya, mata peka terhadap rangsangan cahaya, telinga peka terhadap getaran suara, hidung peka terhadap bau, kulit peka terhadap sentuhan atau tekanan, dan lidah peka terhadap rasa zat.

4.      Bernapas, Bernapas (respirasi) merupakan proses mengambil oksigen dari lingkungan dan mengeluarkan gas karbon dioksida dari tubuh. Oksigen digunakan untuk mengubah zat makanan menjadi energi secara kimiawi. Energi yang dihasilkan digunakan untuk berbagai aktivitas tubuh.

5.      Tumbuh, Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan, mulai dari kecil hingga menjadi besar. Bayi yang kecil waktu baru lahir, akan tumbuh menjadi remaja, dan kemudian dewasa. Anak hewan yang semula kecil lambat laun tumbuh menjadi besar seperti induknya. Biji yang ditanam akan tumbuh menjadi kecambah dan kemudian menjadi tanaman yang lebih besar.

6.      Mengeluarkan Zat Sisa (Ekskresi), Setelah berolahraga, tubuhmu berkeringat. Demikian pula saat udara terasa panas, tubuhmu berkeringat. Sebaliknya, saat udara dingin, kamu lebih sering buang air kecil mengeluarkan urine. Keringat yang mengandung garam mineral dan urine merupakan contoh zat sisa yang dikeluarkan makhluk hidup. Ada pula karbon dioksida dan uap air yang dikeluarkan sebagai zat sisa dari proses respirasi. Pengeluaran zat sisa oleh makhluk hidup disebut ekskresiEkskresi sangat diperlukan karena zat sisa bersifat racun sehingga jika tidak dikeluarkan akan mengganggu kinerja tubuh.

7.      Berkembang Biak, Induk kucing melahirkan anak kucing. Induk kuda melahirkan anak kuda dan induk sapi melahirkan anak sapi. Dari individu berkembang menjadi banyak individu. Itulah yang disebut berkembang biak (reproduksi). Semua makhluk hidup dapat berkembang biak. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah melestarikan jenisnya.

8.      Beradaptasi, Pernahkah kamu memerhatikan bagaimana anjing dan kucing tidur? Mereka menggulungkan badannya, bukan? Apakah hewan itu menggulungkan badannya pada hari panas? Perhatikan bahwa unta menyimpan lemak sebagai cadangan makanan di punuknya. Kaktus memiliki daun berbentuk duri untuk mengurangi penguapan air di lingkungannya yang panas. Teratai memiliki daun yang lebar untuk mempercepat penguapan air di lingkungannya yang berair. Pohon jati akan menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan. Semua contoh tersebut adalah bukti bahwa makhluk hidup dapat menyesuaikan diri atau dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Kemampuan beradaptasi membuat makhluk hidup dapat bertahan hidup di lingkungannya.

          Dari beberapa pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud tafsir ayat Al-Qur’an manusia sebagai makhluk biologis adalah penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an yang memiliki kandungan manusia sebagai makhluk hidup. Ada banyak ayat Al-Qur’an yang di dalamnya menjelaskan sifat manusia sebagai makhluk hidup. Namun pada bahasan ini penulis hanya memaparkan tiga ayat Al-Qur’an yang di dalamnya terkandung pembahasan manusia sebagai makhluk biologis.
C.    Pembahasan Ayat
1.  يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ (الحج:5)
          Berkata Ibnu Katsir mengenai ayat ini dalam kitab tafsirnya, manakala Allah telah menyebutkan hukuman di akhirat bagi orang yang mengingkari hari  kebangkitan, Allah menyebutkan  tanda kekuasaan-Nya untuk membangkitkan makhluk melalui awal penciptaan makhluk-Nya يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ maksudnya adalah keraguan.  مِّنَ الْبَعْثِ maksudnya adalah kebangkitan dan berdirinya arwah dan jasad pada hari kiamat.  فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍmaksudnya asal muasal manusia adalah tanah, kemudian dengannya Allah ciptakan Adam ‘alaihissalam.  ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ maksudnya dijadikan anak keturunannya dari sari pati air yang hina. ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ kemudian air mani itu tetap di dalam rahim, terus disana hingga empat puluh hari menetap dan menjadi satu, kemudian berubah menjadi segumpal darah merah dengan izin Allah, demikian hingga sampai empat puluh hari berikutnya. Kemudian segumpal darah tadi menjadi segumpal daging yang belum memiliki bentuk dan rupa. Kemudian mulai terbentuk kepala,tangan, dada, perut, paha, kaki, dan seluruh anggota badan. Terkadang perempuan menjatuhkannya sebelum terbentuk badan dan rupa, dan terkadang menjatuhkannya setelah terbentuk badan dan rupanya. Karenanya Allah ta’ala berfirman: ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ sebagaimana kalian menyaksikannya   لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى dan terkadang pula janin menetap dalam rahim tidak terjatuh tidak pula di gugurkan. Kemudian firman-Nya  ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا maksudnya lemah badannya, pendengarannya, penglihatannya, kemampuannya, kekuatannya, dan akalnya. Kemudian Allah memberinya kekuatan sedikit demi sedikit dan berbuat lembut kepadannya,  mengasihinya dan kedua orangtuanya pada tengah malam dan siang hari. Kemudian firman-Nya  ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ maksudnya lengkap kekuatannya dan bertambah, hinga mencapai masa remajanya dan indah dipandang. وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى maksudnya mati pada masa mudanya dan kekuatannya وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ maksudnya orang yang sudah tua dan pikun, lemah kekuatannya, akalnya, dan pemahamannya. Berkurang kemampuan akalnya dan lemah pola pikirnya, sebagaimana firman-Nya  لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ . Kemudian Allah ta’ala berfirman: وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً ini adalah dalil lain akan kemampuan Allah untuk menghidupkan yang telah mati. Sebagaimana menghidupkan bumi yang mati, yakni tanah kering yang tak ada tumbuhan padanya dan sesuatu apapun. فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ Maksudnya apabila Allah turunkan hujan pada tanah itu اهْتَزَّتْ yakni tumbuh dan hidup setelah sebelumnya mati. وَرَبَتْ yakni tumbuh tetumbuhan di atas tanah itu, kemudian tumbuhlah darinya warna-warna dan berbagai keindahan dari tanaman-tanaman dan buah-buahan. Tumbuhan yang bermacam-macam, berbeda-beda warnanya, rasanya, harumnya, bentuknya dan manfaatnya. Sebagaimana firman Allah ta’ala ( وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ ) yakni pemandangan yang indah dan wangi yang harum. (Tafsir Ibnu Katsir jilid 3 2016 : 287-290)
            Ayat ini terkandung menjelaskan proses penciptaan manusia. Berawal dari manusia pertama diciptakan dari tanah sampai kemudian manusia selanjutnya berasal dari sperma. Kemudian dari air sperma tadi berkembang menjadi segumpal darah, lalu segumpal daging, lalu menjadi janin bayi dan ditiupkan ruh pada janin itu. Semua proses menakjubkan itu terjadi dalam rahim seorang perempuan. Kemudian setelah itu ada bayi yang mati ketika di dalam rahim, ada bayi yang mampu lahir kedunia. Bayi yang lahir tadi kemudian menjadi anak kecil, lalu bertambah dewasa menjadi remaja, kemudian menjadi dewasa, dan sampai akhirnya kembali lemah menjadi orangtua yang pikun.
            Ayat ini sangat tegas menjelaskan eksistensi manusia sebagai makhluk biologis. Makhluk hidup yang memiliki proses tumbuh dan berkembang biak. Ayat ini juga menjadi bantahan telak bagi orang-orang yang menolak hari kebangkitan. Allah hendak mengajak mereka untuk merenungkan kekuasan-Nya. Allah mampu menciptakan manusia dari tanah, Allah mampu menciptakan manusia dari air sperma,  dan tentunya Allah juga mampu membangkitkan kembali manusia yang telah mati.

2.  وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ(الروم:21)
          Al-Baghawy dalam tafsirnya menjelaskan mengenai surat Ar-Rum ayat 21
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا dikatakan bahwa pasangan itu dari jenis kalian, yakni anak keturunan Adam. Dikatakan pula bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗ dijadikan antara dua pasang kekasih rasa kasih sayang dan saling mencintai dan menyayangi diantara keduanya. اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ sesungguhnya yang demikian itu adalah tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah. (Tafsir Al-Baghawy jilid 6 1988: 266)
            Ayat di atas menjelaskan tentang tanda kebesaran Allah berupa ketertarikan antar manusia kepada lawan jenisnya. Allah ta’ala menciptakan manusia berpasangan, yakni laki-laki dan perempuan. Secara biologis memang demikian seharusnya makhluk hidup. Ada yang berjenis jantan ada yang berjenis betina. Allah jadikan rasa kasih sayang, ketentraman, ketertarikan, dan nafsu seksual diantara laki-laki dan perempuan.  Kemudian dari hubungan biologis antara lelaki dan perempuan, Allah kembang biakkan anak keturunan Adam. Hubungan biologis ini hanya boleh dilakukan dengan cara yang Allah halalkan, yaitu melalui pernikahan yang sah.

3.  يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ (البقرة :168)
          Ibnu Katsir menjelaskan Al-Baqarah ayat 168 dalam kitab tafsirnya mengenai ayat ini, manakala Allah ta’ala telah menjelaskan bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain diri-Nya dan Ia tidak terikat dengan ciptaan-Nya, Allah ta’ala menjelaskan bahwasanya diri-Nya adalah Ar-Razzaq (yang Maha Pemberi Rizki) bagi semua ciptaan-Nya. Maka disebutkan di tempat bersyukur, bahwasannya Ia telah membolehkan bagi mereka untuk memakan apa-apa (yang ada di bumi) yang halal dan baik disisi Allah. Yaitu, baik zat kandungannya tidak membahayakan badan dan akal.(Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 2016: 358).
          Abdurrahman As-Sa’di dalam tafsirnya mengatakan mengenai Al-Baqarah ayat 168 bahwa pesan in ditujukan kepada seluruh manusia baik yang mukmin maupun kafir. Maka mereka bersyukur karena Allah memrintahkan mereka untuk memakan segala sesuatu yang ada di bumi baik itu biji-bijian, buah-buahan, dan hewan-hewan yang statusnya halal, yakni boleh bagi kalian memakannya.  Bukan pula dengan cara menghosob, mencuri, dan dengan mua’amalah yang dilarang, atau cara tertentu yang dilarang. (طيبا) Yang baik, yakni bukan barang berbahaya seperti mayit, darah, daging babi, dan barang berbahaya lainnya. Ayat ini adalah dalil bahwa hukum asal segala sesuatu adalah mubah baik untuk dimakan maupun untuk dimanfaatkan. Adapun yang diharamkan ada dua kategori, baik itu haram karena zatnya dikarenakan berbahaya, dan itu lawan dari tahyyib (baik). Maupun haram dari cara mendapatkannya,  dikarenakan ia berhubungan dengan hak Allah, atau hamba-Nya, dan itu lawan dari halal (2010:78)
            Ayat diatas juga menjelaskan sifat makhluk hidup yang ada pada manusia, yaitu membutuhkan makanan. Manusia sebagai makhluk hidup memerlukan makanan sebagai sumber energi bagi badan dan akal. Namun, Allah membatasi jenis makanan dan minuman  yang boleh masuk ke dalam badan manusia, yaitu yang halal dan baik. Halal dari cara mendapatkan makanannya dan dari zatnya. Baik dari segi kandungan makanannya yang tidak berbahaya bagi badan dan akal.

D.    Kaitan Ayat dengan Pendidikan
          Ketiga ayat di atas memiliki kaitan yang erat dalam dunia pendidikan. Selain menerangkan tentang manusia sebagai makhluk biologis, ketiga ayat diatas juga memiliki makna tersirat dan tersurat yang berkaitan dengan pendidikan. Diantara hal-hal dalam tiga ayat di atas yang berkaitan dengan pendidikan adalah:
1. Dasar-dasar tauhid dan aqidah yang lurus ditanamkan dalam segala aspek.
            Pada surat Al-Hajj ayat 5 Allah ta’ala  memberi permisalan tentang penciptaan manusia. Hal itu ditujukan sebagai hujjah untuk orang-orang yang mengingkari adanya hari kebangkita. Tentu saja tujuaan utama permisalan ini adalah agar manusia semakin kuat imannya dan memiliki aqidah yang lurus. Metode ini juga selaknya diterapkan dalam semua aspek pendidikan. Agar menghasilkan peserta didik yang memiliki aqidah yang lurus serta ilmu pengetahuan yang mumpuni.
2. Dasar-dasar sains dan embriologi.
            Dasar-dasar sains dan embriologi diterangkan secara umum dalam surat Al-Hajj ayat 5. Hal ini tentunya bisa menjadi rujukan bagi dunia sains modern dalam melakukan kajian terhadap sains dan embriologi.
3. Dasar-dasar ilmu geografi.
            Dasar-dasar ilmu geografi diterangkan secara umum dalam secara umum dalam Al-Hajj ayat 5. Ketika Allah memberikan perumpamaan bumi yang tandus lalu menjadikannya subur karena hujan. Perumpamaan tesebut memiliki kaitan dengan ilmu geografi.

4. Dasar-dasar psikologi.
            Secara umum dasar-dasar psikologi ada pada kandungan surat Ar-Rum ayat 21. Ayat tersebut menerangkan bahwa Allah menciptkan pasangan-pasangan bagi manusia agar mereka saling berkasih sayang, dan  merasa tentram satu dengan yang lain. Rasa cinta dan ketentraman jiwa memiliki kaitan yang erat dengan psikologi. Karena nya ada penekanan untuk mendalami psikologi pada kandungan ayat tersebut.
5. Dasar-dasar Kimia.
            Secara umum surat Al-Baqarah ayat 168 menekankan pentingnya ilmu kimia untuk dipelajari. Sebagaimana perintah Allah untuk memakan makanan yang baik, yakni sehat bagi tubuh dan tidak berbahaya. Hal ini diperlukan penelitian terhadap suatu makanan agar diketahui kandungan gizi di dalamnya dan juga kadar zat-zat negatif yang ada pada makanan tersebut.






DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahannya
Ad-Dimsiqy, Ismail bin Katsir. 2016. Tafsir Al-Qur’an Al-Adzhim. Mesir: Ad-Daar            Al-Alamiah
Al-Baghawy, Husein bin Mas’ud. 1988 M / 1409 H. Tafsir Al-Baghawy. Riyadh:   Daar At-Thayyibah
As-Sa’di, Abdurrahman bin Nashir. 2010. Taisirul Karim Ar-Rahman Fii Tafsir     Kalam Al-Mannan. Kairo : Daar Ibnu Al-Jauzi
Sugono, Dendy dkk. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa          Departemen Pendidikan Nasional
Tim Abdi Guru. 2016. Ciri-ciri Makhluk Hidup.
http://erlangga.co.id/materi-belajar/smp/8876-ciri-ciri-makhluk-hidup.html. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2018 pukul 20:45.


Wallahu a'lam

No comments:

Post a Comment